Berprestasi Dengan CSR

Rahman,S.Kel.,M.E


Kutim yang kaya, Kutim tercinta punya segalanya, semua mata tertuju padanya, kutim sang juara, mari bina bersama, ayo patriot olahraga bahu membahu majukan olahraga Kutai Timur, Kutim bisa Kutim berprestasi , Kutim mandiri berprestasi, ayo etam kita dukung dan sukseskan pekan olahraga Kabupaten dengan semangat sportivitas  untuk Kutim mandiri berprestasi.

Diatas adalah sebuah lagu yang coba saya buat untuk menyongsong gelaran Pekan Olahraga kabupaten (PORKAB) yang seyogyanya dilaksanakan pada tahun 2020 yang lalu, namun kondisi keuangan daerah pada saat itu dan juga adanya wabah pandemi covid 19 yang merjalela sehingga agenda olahraga yang pertama kali akan dilaksanakan di Kutai Timur ini batal dilaksanaka.

Kegiatan yang sudah mengalami persiapan yang cukup matang dan masih terus berproses pada akhir tahun 2020 dengan harapan di tahun 2021 bisa terwujud ternyata lagi-lagi tidak mampu terlaksana, jangan kan untuk biaya PORKAB, dana untuk cabor dan operasional KONI pun tidak ada, sehingga proses pembinaan beberapa cabang olahraga  (cabor) mandek, terkecuali yang cabor yang memang memiliki terobosan untuk mencari sumber dana pembinaan masih bisa melaksanakan latihan rutin, selain itu juga cabor yang ketuanya memang memiliki keinginan kuat untuk menghasilkan atlet berprestasi tidak segan-segan mengeluarkan biaya dari kantong pribadi (analisa secara subjektif penulis)

Jika kita melihat sebenarnya Kutai Timur adalah Kabupaten kaya akan sumber daya alam (SDA) semestinya dengan kelebihan itu, maka olahraga di Kutai Timur bisa maju dan berkembang, jika keberadaan perusahaan-perusahaan tersebut yang menguras perut bumi Kutai Timur serta membabat paru-paru dunia (hutan Kutai Timur) dimanfaatkan secara baik dengan cara pemerintah daerah melalui KONI membangun kerjasama secara sustainable melalui pemanfaatan dana Corporate Social Responsibility  (CSR).

Dana CSR perusahaan jika dipadukan dengan dana APBD Kutai Timur yakin dan percaya bahwa olahraga di Kutai Timur akan maju dan berkembang, karena tidak ada lagi istilah bahwa dana APBD dipotong oleh pusat sehingga mengganggu proses penganggaran, dan KONI bisa memperoleh dana yang maksimal.

Selain pemanfaatan dana CSR untuk mendukung APBD Kutai Timur dalam menyokong pendanaan KONI, juga yang paling penting adalah adanya peraturan daerah (PERDA) keolahragaan atau pembinaan prestasi yang mengatur nilai anggaran yang akan diberikan kepada KONI untuk dikelola dalam meningkatkan prestasi setiap cabang olahraga.

PERDA keolahrgaan tersebut sebenarnya sudah diajukan kepada DPRD Kutai Timur untuk dimasukan dalam badan legislasi untuk dibahas pada tahun 2019, namun entah apa sebabnya sehingga tidak pernah dibahas sampai sekarang. Karena menurut kami selaku pemerhati Olahraga, bahwa keberadaan PERDA tersebut menjadi mengikat terhadap pemerintah untuk memberikan anggaran kepada KONI Kutai Timur setiap tahun dengan besaran yang sudah ditetapkan, tidak adalagi kalimat yang mengatakan sesuai kemampuan anggaran daerah jika kita ingin bidang olahraga maju dan berkembang.

Jika PERDA ini ada dan didukung pula oleh aliran dana dari CSR untuk pengembangan olahraga, siapapun yang jadi ketua KONI tidak terpengaruh dengan situasi politik, tidak adalagi bahasa harus orangnya bupati atau wakil jadi ketua KONI, kalau memang memiliki kapasitas dan kemampuan untuk memajukan olahraga, maka berhak untuk diusulkan dan dipilih menjadi Ketua KONI. 

Tulisan ini merupakan hasil dari pengalaman dan pengamatan serta masukan untuk seluruh insan olahraga di Kutai Timur yang menginginkan Olahraga Kutai timur Maju dan Berkembang serta berprestasi dan juga untuk masukan kepada pemerintah Kutai Timur agar tetap memilki perhatian lebih terhadap kemajuan olahraga Kutai Timur melalui induk organisasi yang membawahi yaitu Komite Olahraga Nasional Indonesia yang memiliki payung hukum. Semoga tulisan ini diterima dengan baik, bukan untuk memojokan atau menyalahkan siapapun. Dalam dunia olahraga Fairplay adalah semboyang, dan ini bisa kita jadikan sebagai motivasi dalam kehidupan sehari-hari untuk mengambil sebuah kebijakan agar bisa bersikap fair.


Rahman,S.Kel.,M.E
Pemerhati Olahraga Kutai Timur




Komentar